Pelanggaran Privasi Software
Nadim Kobeissi, seorang programmer
sekaligus analis, yang mengetahui adanya potensi pelanggaran privasi ini. Nadim
menemukan Windows 8 dikonfigurasi untuk segera memberitahu Microsoft atas
seluruh aplikasi yang pengguna install. Tentu hal ini akan membahayakan privasi
pengguna sebagai konsumen.
Persoalan itu ditambah dengan status
Microsoft sebagai salah satu pusat pengumpulan dan pengambilan data. Status ini
membuat Microsoft harus menyerahkan data konsumen yang dijadikan target oleh
aparat keamanan dan hukum Amerika Serikat. Kondisi lebih buruk dapat terjadi
bila Windows 8 beredar di negara yang dalam kekacauan politik atau menjadi
lawan Amerika Serikat.
Bahkan problem ini dapat lebih buruk
jika hacker dapat meng-intercept data komunikasi SmartScreen ke Microsoft. Hal
itu mengakibatkan hacker dapat mengetahui berbagai aplikasi yang telah pengguna
download dan install. Kemungkinan ini terlihat ketika Nadim menemukan bahwa
koneksi menuju server Microsoft dari Windows 8 menggunakan SSL v2. SSL v2,
menurut informasi Gizmodo.com (24/08), dikenal memiliki kelemahan keamanan dan
rawan intercept.
Ulasan Penulis :
Melihat kasus di atas, Nadim
Kobeissi yang merupakan seorang programmer asal Kanada itu memiliki kecermatan
dalam mendeteksi adanya gangguan pada software tersebut. Tentu dengan
dikemukakan kecurangan itu, seharusnya pihak yang berwajib, pembuat software dan
juga perusahaan harus memperbaiki sistem agar tidak terjadi kecurangan privacy
secara luas. Melihat teknologi yang sangat maju, ketika ada software baru yang
mulai beredar di kalangan global tentu akan menjadi incaran para pengguna.
Bukan hanya keefektifan dan harga yang menjadi daya tarik. Namun kelebihan dan
kekurangan software tesebutlah yang juga menjadi daya tarik. Khususnya para
programmer yang ada di seluruh dunia.
Bagaimanapun perusahaan tentu menginginkan kestabilan
atau bahkan peningkatan dalam penjualan software dan kepercayaan para pengguna
di seluruh dunia. Untuk itu bagi para pembuat software untuk meningkatkan
keamanan dari software yang dibuat untuk mencegah hacker meng-hack privasi dari
software tersebut, agar pemakai software tersebut mendapatkan software yang
asli dan bukan yang bajakan. Bagi para pengguna software yang di unduh atau
dibeli juga harus pintar-pintar dalam memilih software mana yang bajakan mana
yang asli. Di usahakan untuk memakai software yang berlisensi asli dari
perusahaan software tersebut guna mencegah para hacker untuk meretas privasi
dari software tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar