Rabu, 09 Januari 2013

PRASANGKA DISKRIMINASI DAN ETNOSENTRISME (tulisan)


PRASANGKA DISKRIMINASI DAN ETNOSENTRISME
Setiap orang pasti pernah berprasangka, baik itu prasangka positif maupun prasangka negatif namun pasti lebih banyak berprasangka buruk yang dalam bahasa arab berarti suudzon.Prasangka bisa datang kapan saja dan kerap kali datang diiringi dengan penyakit hati yang lain seperti hasad, dengki, dzalim dan kesombongan. Mereka yang senantiasa terangsang hati dan pikirannya untuk berburuk sangka terhadap apa yang dilihat dan dirasakan hanya akan menyebabkan ketidaktenangan dan keresahan jiwa.
Selain itu ketika perasaan buruk sangka itu muncul maka akan menimbulkan suatu efek pada diri kita yaitu kita akan disibukkan untuk menilai perilaku ataupun perbuatan orang lain yang kita nilai buruk, padahal belum tentu buruk menurut pandangan Allah. Sehingga kita terbuai dan lupa bahwa diri kita sudah terjerat oleh bujuk rayu dan hasutan syetan.
Hidup bermasyarakat adalah hidup dengan berhubungan baik antara dihubungkan dengan menghubungkan antara individu-individu maupun antara kelompok dan golongan. Hidup bermasyarakat juga berarti kehidupan dinamis dimana setiap anggota satu dan lainnya harus saling memberi dan menerima. Dalam kehidupan ini manusia disebut makhluk social diman saling membutuhkan untuk tercapainya kelancaran dan keselarasan dalam hidup.Jika kita memaknai hidup bermasyarakat dengan baik maka tidak akan terjadi gesekan-gesekan social, konfilk yang menjurus SARA. Awal mulanya gesekan ini adalah tidak ada yang bisa memaknai hidup bermasyarakat yang baik, padahal dengan pemahaman ini bisa menolak gesekan tersebut. Mulai sejak dini atau usia muda (sekolah) harus diberikan pemahaman-pemahaman tentang hidup bermasyarakat, jika tidak dimulai sejak dini nantinya akan terjadi gesekan lebih besar lagi dimasa yang akan datang. Maka dengan pemahaman ini kita bisa menerima berbagai macam bentuk perbedaan, biasanya perbedaan ini terjadi antara kelompok etnis, kelompok agama, dan ideologi.
Prasangka adalah sebuah fenomena yang hanya bisa di emui didalam kehidupan sosial dan masyarakat. Semua orang pasti mempunyai prasangka baik itu prasangka buruk maupun prasangka yang baik. Karna prasangka timbul atas diri sendiri. Prasangka bisa terjadi karna adanya kontak atau hubungan sosial dari berbagai individu di dalam masyarakat. Maka bisa dikatakan seseorang tidak bisa berprasangka apabila tidak mengalami kontak sosial dengan orang lain. Untuk bisa berprasangka setiap individu harus hidup bermasyarakat terlebih dahulu. Sudah pasti kita adalah anggota masyarakat dan bisa dikatakan kalau kita memiliki prasangka. Hidup bermasyarakat adalah hidup berhubungan baik dengan individu lain maupu antara suatu kelompok atau golongan. Dalam hidup bermasyarakat kita harus bisa saling membantu dan menerima apa adanya kondisi yang erjadi dilingkungan kita. Karna kita hidup bermasyarakat itu saling membutuhkan untuk tercapainya keselarasan dalam hidup ini.
Maka dari itu prasangka bisa dikatakan sebagai hal yang tidak baik di dalam kehidupan masyarakat. Prasangka bisa berubah menjadi sebuah fitnah. Maka dari iitu jika hal ini terus dibiarkan maka akan menimbulkan korban. Dari prasangka tersebut hal ini bisa berdampak ke dalam kehidupan masyarakat. Karna prasangka dapat menyebabkan mempengaruhi sikap dan tingkah laku manusia dalam berbagai situasi yang ia hadapi. Maka dari itu prasangka bisa membuat seseorang tidak mau bergabung dan bergaul dengan kelompok atau masyarakat lainnya. Dan juga membuat seseorang tidak dapat bersosialisasi dengan lingkungan msyarakatnya. Ada cara untuk menanggulangi dari sirat prasangka yang pertama adalah harus  Menyadarkan individu untuk belajar membuat perbedaan tentang individu lain, yaitu belajar mengenal dan memahami individu lain berdasarkan karakteristiknya yang unik, tidak hanya berdasarkan keanggotaan individu tersebut dalam kelompok tertentu.
Sebagai salah satu contoh perlakuan diskriminatif terhadap penyandang cacat. Kita masih sering membaca dalam pengumuman penerimaan calon pegawai atau karyawan salah satu poin yang mensyaratkan bahwa pelamar harus sehat jasmani dan rohani. Biasanya persyaratan tersebut tertulis tanpa penjelasan, sehingga maknanya pun sangat umum. Arti sehat jasmani dapat dimaknai bahwa selain seseorang tidak memiliki kekurangan fisik, dia juga terbebas dari segala penyakit seperti penyakit ginjal, kanker, atau penyakit lainnya. Sedangkan sehat rohani dapat juga diartikan bukan hanya sehat secara mental (psikis) namun juga sehat secara moral. Namun kebanyakan kedua istilah sehat jasmani maupun rohani lebih merujuk pada kondisi penyandang cacat.
Etnosentrisme yaitu suatu kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaannya sendiri sebagaai sesuatu yang prima, terbaik, mutlak dan diepergunakan sebagai tolok ukur untuk menilai dan membedakannya dengan kebudayaan lain. Sikap ini sangat lah tidak baik bagi kita semua, justru nilai-nilai yang terkandung didalam suatu kebudayaan bukanlah untuk dibedakan melainkan untuk saling menghargai kebudayaan sendiri maupun orang lain. Jangan karena kebudayaan milik sendiri lebih baik dari yang lain bisa seenaknya saja menjelekkan kebudayaan lain, ini kan menimbulkan permasalahan pada diskriminasi. Seperti yang dijelaskan diatas diskriminasi akan banyak menimbulkan korban dari adanya gejolak dan gesekan masyarakat tentang kebudayaan.


AGAMA DAN MASYARAKAT (tulisan)


AGAMA DAN MASYARAKAT
Banyak negara lain yang iri dengan kita, karena dengan agama yang beragam tersebut, kita masih dapat hidup berdampingan, bersama, dan dalam lingkungan yang hikmat. Mungkin sesekali terdengar berita miring dari ormas ormas yang mengatasnamakan agama mereka yang berbuat sekonyong konyong. Kejadian tersebut sangatlah membuat kita malu, karena mereka berbuat seenak enaknya tanpa memikirkan nasib orang yang mereka hujat karena tidak sejalan dengan pemikiran mereka.
Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan tanah air yang begitu multikultural. memiliki budaya yang beragam yang merupakan turunan nenek moyang. begitupun juga dalam hal agama, di indonesia kita bebas memilih dan menjalankan agama dan kepercayaan kita masing masing. Agama merupakan salah satu prinsip yang (harus) dimiliki oleh setiap manusia untuk mempercayai Tuhan dalam kehidupan mereka. Tidak hanya itu, secara individu agama bisa digunakan untuk menuntun kehidupan manusia dalam mengarungi kehidupannya sehari-hari.
 Dalam kehidupan bermasyarakat, agama mempunyai peran yangsangat penting. Dengan keberadaan agama didalam masyarakat tidak boleh diabaikan. Karna agama mengatur semua bagaimana kita hidup bermasyarakat dengan baik. Tentunya diluar nilai ibadah. Maka dari itu fungsi dari agama di dalam masyarakat itu sendiri adalah untuk menciptakan kerukunan dan kedamaian di dalam masyarakat. Di dalam masyarakat pasti ada perbedaan dalam hal agama, tetapi itu bukan menjadi masalah karna dengan adanya perbedaan kita harus saling bertoleransi agar kehidupan di masyarakat tetap berjalan dengan baik. Memang tidak mudah hidup didalam perbedaan, perbedaan itu sendiri juga memicu datangnya perselisihan.
Agama telah dicirikan sebagai pemersatu aspirasi manusia yang paling sublime; sebagai sejumlah besar moralitas, sumber tatanan masyarakat dan perdamaian batin individu; sebagai sesuatu yang memuliakan dan yang membuat manusia beradab. Sebenarnya lembaga keagamaan adalah menyangkut hal yang mengandung arti penting tertentu, menyangkut masalah aspek kehidupan manusia, yang dalam transendensinya, mencakup sesuatu yang mempunyai arti penting dan menonjol bagi manusia.
Banyak sekali masalah yang ada dimasyarakat terutama tentang agama salah satunya adalah yang terjadi  hal ini bisa disebabkan karenya Kurangnya rasa menghormati baik antar pemeluk agama satu dengan yang lainnya ataupun sesama pemeluk agama, adanya kesalahpahaman yang timbul karena adanya kurang komunikasi antar pemeluk agama, Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan, kurang memahami dan menghargai agama lain serta umat beragama lain, kurang memahami dan menghargai hakekat dan martabat manusia, kurang memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang universal, terutama cinta kasih, Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat, Fanatisme yang salah. Penganut agama tertentu menganggap hanya agamanyalah yang paling benar, mau “menang sendiri”, tidak mau menghargai, mengakui dan menerima keberadaan serta kebenaran agama dan umat beragama yang lain.
Oleh karena itu banyak sekali kejadian-kejadian yang sering terjadi dalam masyarakat yang salah paham tentang agama. Orang yang satu agamapun bias saling bunuh membunuh contohnya kemarin di Madura sesame muslim saling serang (perang) dan menimbulkan jatuhnya korban yang sangat banyak dan para anak-anak pun menjadi korbannya. Hal ini terjadi karena masalah sepele saja yang bisa di selesaikan dengan kepala dingin tanpa harus saling membunuh satu sama lain.
Ini lah yang mengakibatkan runtuhnya rasa persatuan didalam Negara ini. Dan para ulama kebanyakan maunya menang sendiri harusnya para ulama mengambil jalan keluarnya yang terbaik unruk para umat nya terutama umat muslim.
Adalagi konflik saling menghina agama, harusnya ini tidak boleh terjadi. Baru-baru ini orang amerika menghina kaum muslim yang mengakibatkan kaum muslim terbakar api marahnya karena umat orang amerika tersebut karena telah menghina nabinya umat Islam yaitu Nabi Muhammad swt.
Para pemerintah dari Negara yang konflik tersebut harusnya saling berdamai dan berjanji tidak akan menghina antar agama karena itu akan merugikan saja. Dan akan mengakibatkan kehancuran dunia. Di antara penganut agamanya masing-masing seharusnya saling menjaga kedamaian antar agama agar muka bumi ini tidak terjadi konfik-konflik lagi dan bisa berdampingan satu sama lain.
Oleh sebab itu, umat beragama perlu berbuat lebih banyak lagi karena pada umumnya mereka mempunyai kemampuan untuk itu. Itu berarti membutuhkan kemampuan penyesuaian dan mengatasi masalah serta dukungan lingkungan kondusif untuk berkembangnya nilai-nilai sosial dan budaya yang tanggap terhadap berbagai perubahan. Hal itu harus terjadi, karena adanya permasalahan sosial di/dalam masyarakat . Misalnya, kekerasan terhadap masyarakat, terutama kepada wanita dan anak-anak; kenakalan remaja [di rumah, sekolah, lingkungan] dan berbagai dampak yang mengikutinya; penyalahgunaan obat-obatan; mudah mengikuti unsur-unsur budaya asing dengan tanpa berpikir kritis yang ditampilkan melalui media massa, premanisme serta sebagai tindak kriminal, masalah seksual, masalah kaum urban dan masyarakat miskin kota di daerah-daerah kumuh; benturan budaya sebagai pendatang di kota metropolitan. Ketidakmampuan ekonomi yang berimbas pada faktor kesehatan dan pendidikan, dan lain lain.
Untuk menjaga keutuhan masyarakat harunnya semua manusia tidaklah saling menghina satu sama lain agar terciptanya suasana yang kondusif. Apabila sedang ada perayaan agama manapun, agama lain harus menghormati.
Contohnya agama islam sedang puasa, agama lain harus mengormati orang yang sedang berpuasa dan apabila mau makan jangan lah makan di luar dan di depan orang yang sedang berpuasa. Dna apabila sedang merayakan Idul Fitri juga agama lain harus menghormati nya.
Begitupun sebaliknya agama islam juga harus menghormati agama lainnya apabila sedang merayakan hari besarnya. Jadi intinya adalah atar agama harus saling hormat-menghormati agar terciptanya suasana yang kondusif.

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN KEMISKINAN (tulisan)


ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN KEMISKINAN
Dari ilmu pengetahuan maka manusia bisa menciptakan teknologi. Pada zaman sekarang semua aktivitas manusia pasti kebanyakan berhubungan dengan teknologi seperti handphone, komputer dan lain-lain. hamper semua kalangan menggunakan teknologi tersebut baik itu anak-anak dan juga orang dewasa. Dengan adanya teknologi yang semakin canggih dan selalu berkembang maka kita harus mengikuti perkembangan dari teknologi tersebut agar kita tidak gaptek. Dan pengembangan teknologi itu sendiri juga menggunakan ilmu pengetahuan. Jadi seiring berjalannya waktu kita juga harus memperdalam ilmu pengetahuan agar teknologi bisa semakin berkembang. Maka dari itu dengan canggihnya teknologi maka dengan mudah kita bisa mendapat ilmu pengetahuan. Bukan hanya untuk ilmu pengetahuan, teknologi juga memudahkan manusia dalam berkomunikasi terhadap sesama manusia.
Perkembangan ilmu pengetahuan dapat kita rasakan di berbagai bidang. Contohnya sekarang ini banyak di temukan rumus-rumus matematika dan fisika baru yang digunakan dalam penghitungan. Kemudian dalam bidang kimia banyak di temukan unsure-unsur logam baru. Lalu banyak teori-teori baru yang dikembangkan agar mempermudah seseorang mempelajarinya. Ilmu penetahuan yang berkembang tersebut dapat kita jadikan sebagai acuan dalam mengembangkan sebuah teknologi.
Tujuan dari adanya teknologi ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan yang ada dan dapat digunakan dengan mudah. Tetatpi teknologi yang ada saat sekarang ini berkembang sangat pesat dibandingkan beberapa tahun yang lalu, teknologi dapat digunakan untuk desain jalan, perumahan, jembatan, gedung, dan mobil. Tanpa adanya pengaruh teknologi tidak akan terciptanya suatu alat yang canggih dan akan semakin rumit untuk menyelesaikan sebuah permasalahan. Oleh karena itu teknologi diciptakan, selain dari pada itu teknologi memiliki dampak negatif terutama pada anak-anak.
Untuk membuktikan pengetahuan itu benar, perlu berpangkal pada teori kebenaran pengetahuan :
1. Pengetahuan dianggap benar apabila dalil (proposisi) itu mempunyai hubungan dengan dalil (proposisi) yang terdahulu
2. Pengetahuan dianggap benar apabila ada kesesuaian dengan kenyataan
3. Pengetahuan dianggap benar apabila mempunyai konsekwensi praktis dalam diri yang mempunyai pengeahuan itu.
Contoh perkembangan teknologi pada alat komunikasi yang biasa kita gunakan. Mulanya alat komunikasi berawal dari telegram, lalu beralik ke telpon kemudian berkembang lagi ke handphone lalu beralih lagi ke smartphone. Setelah itu dari tiap-tiap alat komunikasi berkembang cara mengoperasikan alat tersebut mulai memencet tombol, sensor suara, hingga layar sentuh. Kemungkinan cara mengoperasikan alat tersebut dengan menggunakan fikiran.
Penggunaan teknologi tersebut dan harus tetap menggunakan etika, juga tidak lupa jangan terlalu berlebihan dalam penggunaannya agar kita tidak kecanduan and selalu ketergantungan denagn teknologi. Selain itu dengan fasilitas teknologi yang kita miliki sederhana asal bisa kita manfaatkan dengan maksimal, maka teknologi itu akan menghasilkan karya yang berkualitas. Seperti juga facebook, twitter dan juga situs jejaring sosial lainnya apabila dimanfaatkan dengan baik untuk mencari teman, untuk mendapatkan informasi atau sekedar untuk hiburan semata dan hal-hal positif lainnya agar kita mempunyai banyak teman dan pasti akan ada manfaatnya juga untuk kita, dan pasti akan bisa mendatangkan keuntungan bagi kita. Jadi dalam penggunaan teknologi yang semakin canggih ini jagan sampai kita gunakan untuk kejahatan atau kriminalitas.
Kemiskinan adalah suatu kondisi dimana terjadi kekurangan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya seperti sandang, pangan dan papan. Hal ini bisa terjadi karna kurangnya ilmu pengetahuan dan wawasan tentang teknologi dan hal itu membuat mereka tertinggal sehingga mereka sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Karna dengan ilmu pengetahuan yang pintar dan banyak seseorang bisa mendapatkan pekerjaan tetap didukung dengan pengalaman yang dimilikinya. Jika memiliki itu semua mereka bisa mencari pekerjaan yang dibutuhkan dan terhindar dari kemiskinan. Dan salah satu upaya menanggulangi kemiskinan adalah dengan bekerja keras. Karna dengan bekerja keras kita akan mendapat sesuatu yang kita inginkan yang nantinya digunakan untuk kebutuhan hidup. Orang yang tidak punya jiwa pekerja keras maka akan sulit terhindar dari kemiskinan, karna segala sesuatu itu tergantung kemauan dan niat. Maka dari itu kita harus bekerja keras untuk mencapai apa yang kita inginkan.
Banyak factor yang memperngaruhinya, misalkan factor pendidikan. Mungkin seseorang yang tidak tamat SD dan tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya, inilah salah satunya. Semakin tinggi pendidikan yang dimiliki semakin banyak ilmu yang didapat, tetapi ada juga orang yang sukses walaupun tidak melalui jenjang pendidikan yang tinggi. Pendidikan kunci awal dari ilmu pengetahuan, setelah ilmu tersebut didapat maka dapat di implementasikan pada kehidupan dimasyarakat dan untuk memecahan permasalahan yang ada.

MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN (tulisan)


MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN
Orang desa dan Orang kota kalimat ini selalu disinggung dalam suatu pelapisan sosial masyarakat di indonesia.sebenarnya masyarakat yang hidup di pedesaan tidak begitu berbeda dengan masyarakat yang hidup di perkotaan karena kita tahu bahwa suatu kota tidakan langsung menjadi kota jika belum ada pedesaan,jadi masyarakat perkotaan mayoritasnya adalah orang desa.namun banyak juga yang telah melebur menjadi orang kota dari dampak suatu globalisasi.
Sebenarnya masyarakat pedesaan dan perkotaan memilki tugas masing-masing dalam negara ini,dimana masyarakat pedesaan yang tidak terlalu memikirkan penampilan namun selalu bekerja keras cocok bekerja di bagian produksi. sedangkan masyarakat perkotaan yang lebih terlihat rapih dan lebih condong sebagai pemikir cocok sebagai pengatur dari suatu produksi tersebut. Lingkunganlah yang membuat masyarakat indonesia terdiri dari mayarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan tapi diantaranya memilki kelebihan masing-masing.
Masyarakat adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam kehidupan bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa, dan sebagainya. Adanya masyarakat adalah salah satu persyaratan adanya negara secara De Facto. Masyarakat berkembang atau tidak ditentukan dari berjalannya waktu. Dan berdasarkan sejarah antropologi, masyarakat dibagi menjadi dua secara gradual yaitu masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan.
Sebagian masyarakat pedesaan masih memiliki kepercayaan anisme dan dinamisme. Hal ini disebabkan taraf pendidikan yang rendah dan pembangunan yang kurang merata. Pemerintah masih memiliki sistem sentralisasi yang mengakibatkan berbagai pedesaan atau pedalaman tidak merasakan adanya pembangunan. Banyak yang berpendapat ibukota Indonesia yakni Jakarta harus dipindah guna mengurangi akibat sentralisasi yang berkepanjangan. Banyak orang berpendapat seperti ini karena didukung akibat-akibat yang dirasakan.
Masyarakat pedesaan biasanya memiliki sifat kekeluargaan, saling bantu membantu, gotong-royong dan lain-lain. Mereka tidak suka menonjolkan diri dalam artian merasa lebih baik dari yang lain. Dan mereka memiliki kekompakan yang sangat solid dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Seperti yang bisa kita lhat, masyarakat pedesaan pada umumnya masih terika tali persaudaraan di dalam masyarakatnya. Mungkin seseorang mempunyai saudara di dekat rumahnya (tetangga). Maka dari itu masyarakat desa biasanya lebih mementingkan hubungan kekeluargaan daripada persaiangan antar anggota masyarakat terebut. Karna menurut masyarakat pedesaan persaingan dapat merusak hubungan kekeluarhgaan diantara mereka.
Mobilitas sosial di kota jauh lebih besar daripada desa. Banyak kesempatan yang terbuat secara alami karena taraf pendidikan dan pembangunan yang tinggi. Hal tersebut dianggap setara dengan yang terjadi di pedesaan karena biaya hidup yang harus dibayar lebih oleh masyarakat perkotaan. Mobilitas sosial yang besar ini yang terkadang merayu masyarakat pedesaan untuk datang ke kota tanpa mempunyai pengalaman dan pendidikan dan bermodal nekat saja.
Industri-industri sangat cepat bertumbuh di perkotaan. Industri swasta maupun dalam negeri bersaing secara ketat di perkotaan. Keadaan ini memang menguntungkan dari segi administrasi perpajakan tapi tidak dengan polusi dan lingkungan hidup di sekitar industri yang mernghasilkan kira-kira lebih lima puluh persen daripada wilayah pedesaan. Menurut para peneliti geologi, limbah industri adalah salah satu faktor utama penyebab terjadinya polusi besar-besaran yang mengakibatkan hujan asam sering terjadi. Saya mempunyai usul agar pemerintah melarang pembangunan industri bagi swasta asing karena dari industri swasta kita lebih sedikit mendapat keuntungan daripada industri dalam negeri.
Masyarakat perkotaan mereka biasanya tidak mencampurkan antara hal-hal yang bersifat rasional dan emosional. Masyarakat perkotaan iasanya lebih individual, jadi mereka lebih memilih mengurusi kepentingan pribadi daripada harus bergantung dengan orang lain. Karna masyarakat perkotaan tidak seperti masyarakat pedesaan yang menganggap bahwa mereka adalah masih satu keluarga jadi solidaritas diantara masyarakat perkotaan itu kurang, karna banyak sekali persaingan di dalamnya, mereka ingin di puji dan juga dihormati oleh orang lain maka mereka bersaing agar mendapat hal itu semua. Jangankan yang seperti itu mereka dengan tetangga saja bahkan ada yang sampai tidak saling mengenal khususnya perumahan elit yang dihuni oleh orang-orang kaya yang sibuk dengan pekerjaan dan urusan masing-masing sehingga tidak dapat bersosialisasi dan juga bergaul dengan masyarakatnya.
Tidak hanya soal individualistik, biasanya kebanyakan dari masyarakat perkotaan hanya mengejar urusan dan kepentingan dunia dan mengejar apa yang mereka inginkan dan tisa memikirkan kehidupan diakhirat kelak. Dan juga rligiusnya masih kurang dibandingkan masyarakat pedesaan yang menjunjung tinggi ilai-nilai agama. Dan masyarakat perkotaan tidak memperdulikan hal-hal yang berbau dengan agama. Dengan kesibukan dan rutinitas yang padat biasanya masyarakat perkotaan mampu memanage waktunya dengan baik dan teliti sehingga waktu tidak sia-sia.
Dari hal tersebut banyas selkali permasalahan yang terjadi antara masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan. Salah satu masalah yang inhgin saya berikan dan belum terselesaikan hingga saat ini adalah arus urbanisasi. Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial di dalam masyarakat. Jumlah peningkatan penduduk tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan, fasilitas umum, perumahan, aparat hukum, ketersediaan barang pangan dan lain-lain.
 Banyak hal-hal yang menjadi pemicu maraknya arus urbanisasi sekarang ini yaitu diakibatkan oleh lahan pertanian yang semakin sempit, menganggur karna tidak punya pekerjaan didesa, tidak cocok dengan budaya tempat asalnya, terbatasnya fasilitas dan sarana yang ada di desa, ingin melanjutkan sekolah tapi fasilitas dan mutu di desa masih kurang, mengangkat status sosial, adat atau agama lebih longgar. Maka dari itu dari hal-hal diatas dapat menggiurkan masyarakat pedesaan agar beralih untuk hidup di kota dan berharap mempunyai nasib dan kehidupan yang lebih baik disana meskipun berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada di kota.
Jadi kegiatan didesa adalah mengolah alam untuk memperoleh bahan mentah baik bahan kebutuhan pangan, sandang, maupun bahan bahan mentah untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia. Sedangkan kota mengolah bahan mentah yang berasal dari desa menjadi barang setengah jadi atau mengolahnya sehingga berwujud barang jadi yang dapat segera dikonsumsi.



PRASANGKA DISKRIMINASI DAN ETNOSENTRISME


PRASANGKA DISKRIMINASI DAN ETNOSENTRISME
Prasangka (prejudice) diaratikan suatu anggapan terhadap sesuatu dari seseorang bahwa sesuatu itu buruk dengan tanpa kritik terlebih dahulu. Bahasa arab menyebutnya “sukhudzon”. Orang, secara serta merta tanpa timbang-timbang lagi bahwa sesuatu itu buruk. Dan disisi lain bahasa arab “khusudzon” yaitu anggapan baik terhadap sesuatu.
Prasangka adalah sifat negatif terhadap sesuatu Dalam konteks rasial, prasangka diartikan:”suatu sikap terhadap anggota kelompok etnis atau ras tertentu, yang terbentuk terlalu cepat tanpa suatu induksi ”. Dalam hal ini terkandung suatu ketidakadilan dalam arti sikap yang diambilkan dari beberapa pengalaman dan yang didengarnya, kemudian disimpulkan sebagai sifat dari anggota seluruh kelompok etnis. Intelekgensia and kepribadian biasanya sangat berpengaruh terhadap seseorang dalam berprasangka. Maka bisa dikatakan orang yang mempunyai intelekgensi yang tinggi maka seseorang akan sulit untuk berprasangka karna mereka mempunyai pemikiran yang kritis. Tapi ada juga orang cendekiawan ataupun orang yang negarawan bisa berprasangka. Maka dari itu untuk mendapatkan status sosial baik itu individu mauapun kelompok pasti aturan yamnga da dilingkungan atau masyarakatnya sedang goyah. Karna hal ini dapat menimbulkan dan juga sebagai pemicu dari prasangka dan diskriminasi. Dan dari prasangka dan diskriminasi itu Nampak jelas. Jika prasangka berawal dari sebuah sikap sedangkan diskriminasi berawal dari suatu tindakan. Maka kaitan dari prasangka dan diskriminasi sangat dekat.
Sebab-sebab timbulnya prasangka dan diskriminasi :
1.      berlatar belakang sejarah
2.      dilatar-belakangi  oleh perkembangan sosio-kultural dan situasional
3.      bersumber dari factor kepribadian
4.      berlatang belakang perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama

Usaha-usaha mengurangi/menghilangkan prasangka dan diskriminai
1.      Perbaikan kondisi sosial ekonomi
2.      Perluasan kesempatan belajar
3.      Sikap terbuka dan sikap lapang
Dari hubungan diskriminasi dan prasangka itu tidak bisa dipisahkan. Sikap prasangka itu sebenarnya tidak adil karna prasangka itu muncul dari apa yang kita lihat dan kita dengar. Apalagi Cuma dengan pemikiran yang pendek yang lalu disimpulkan dalam kelompok sosialnya. Maka dari itu prasangka dan diskriminasi akan memberikan dampak buruk terhadap kelompok-kelompok tertentu apa bila muncul rasa prasangka dan diskriminasi terhadap kelompok lain, suatu etnis, atau bangsa lain yang pada akhirnya membuiat menjadi masalah dan konflik yang semakin luas.
Karena prasangka itu suatu sikap, yaitu sikap sosial, maka terlebih dahulu sikap perlu dirumuskan. Sikap menurut morgan (1966) adalah kecenderungan untuk berespon, baik secara positif maupun negatif, terhadap orag, obyek, atau situasi. Tentu saja kecenderungan untuk berespon ini meliputi perasaan atau pandangannya, yang tidak sama dengan tingkah laku. Sikap seseorang baru diketahui bia ia sudah bertingkah laku. sikap merupakan salah satu determinan dari tingkah laku, selain motivasi dan norma masyarakat.Oleh karena itu kadang-kadang sikap bertentangan dengan tingkah laku.
Karena berbeda dengan pengetahuan (knowledge), dalam sikap terkandung suatu penilaian emosional yangdapat berupa suka, tidak suka, senang, sedih, cinta, benci, dan sebagainya. Karena dalam sikap ada ”suatu kecenderungan berespon”. maka seseroang mempunya isikap yang umumnya mengetahui perilaku atau tindakan apa yang akan dilakukan bila bertemu dengan obyeknya. Dari uraian tersebut dapatlah disimpulkan, bahwa sikap mempunyai komponen-komponen, yaitu :
  1. kognitif : artinya memiliki pengetahuan mengenai objek sikapnya terlepas pengetahuan itu benar atau salah
  2. Afektif: artinya dalam bersikap akan selalu mempunyai evaluasi emosinal (setuju-tidak setuju) mengenai objeknya
  3. Konatif: artinya kecenderungan bertingkah laku bila bertemu dengan objek sikapnya, mulai dari bentuk yang positif (tindakan sosialisasi) samapai pada yang aktif (tindakan menyerang)
Konflik merupakan  suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengannya, misalnya kebencian atau permusuhan. Konflik dapat terjadi paa lingkungan yang paling kecil yaitu individu, sampai kepaa lingkungan yang luas yaitu masyarakat.
1.      Pada taraf di dalam diri seseorang, konflik menunjuk kepada adanya pertentangan, ketidakpastian, atau emosi-emosi dan dorongan yang antagonistic didalam diri seseorang
2.      Pada taraf kelompok, konflik ditimbulkan dari konflik yang terjadi dalam diri individu, dari perbedaan-perbedaan pada para anggota kelompok dalam tujuan-tujuan, nilai-nilai, dan norma-norma, motivasi-motivasi mereka untuk menjadi anggota kelompok, serta minat mereka.
3.      para taraf masyarakat, konflik juga bersumber pada perbedaan di antara nilai-nilai dan norma-norma kelompok dengan nilai-nilai an norma-norma kelompok yang bersangkutan berbeda.Perbedan-perbedaan dalam nilai, tujuan dan norma serta minat, disebabkan oleh adanya perbedaan pengalaman hidup dan sumber-sumber sosio-ekonomis didalam suatu kebudayaan tertentu dengan yang aa dalam kebudayaan-kebudayaan lain.
Adapun cara-cara pemecahan konflik tersebut adalah :
1.      elimination; yaitu pengunduran diri salah  satu pihak yang telibat dalam konflik yagn diungkapkan dengan : kami mengalah, kami mendongkol, kami keluar, kami membentuk kelompok kami sendiri
2.      Subjugation atau domination, artinya orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain untuk mentaatinya
3.      Mjority Rule artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi.
4.      Minority Consent; artinya kelompok mayoritas yang memenangkan, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakan untuk melakukan kegiatan bersama
5.      Compromise; artinya kedua atau semua sub kelompok yang telibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah
6.      Integration; artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak



AGAMA DAN MASYARAKAT


AGAMA DAN MASYARAKAT
Masyarakat adalah suatu sistem sosial yang menghasilkan kebudayaan (Soerjono Soekanto, 1983). Sedangkan agama menurut Kamus Besar bahasa indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan kepercayaan tersebut. Sedangkan Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila: “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh secara kolektif terhadap politik, ekonomi dan budaya
Agama merupakan salah satu prinsip yang (harus) dimiliki oleh setiap manusia untuk mempercayai Tuhan dalam kehidupan mereka. Tidak hanya itu, secara individu agama bisa digunakan untuk menuntun kehidupan manusia dalam mengarungi kehidupannya sehari-hari. Kaitan agama dengan masyarakat banyak dibuktikan oleh pengetahuan agama yang meliputi penulisan sejarah dan figur nabi dalam mengubah kehidupan sosial, argumentasi rasional tentang arti dan hakikat kehidupan tentang tuhan dan kesadaran akan maut menimbulkan religi, dan sila ketuhanan yang maha esa sampai pada pengalaman agamanya para tasauf.
Fungsi agama didalam masyarakat ada beberapa aspek penting yang harus di ketahui yaitu kebudayaan, sistem sosial dan kepribadian. Dari ketiga aspek itu merupakan fenomena sosial yang terejadi dalam perilaku masyarakat. Maka dari itu sebagai acuan teori fungsional uang menjadikan masyarakat sebagai sebuah lembaga yang seimbang. Maka dari itu lembaga sosial yang ada harus kompleks, sehingga setiap perle,bagaan saling berhubungan dan ketergantungan terhadap semua unsur lainnya. Dengan adanya lembaga-lembaga tersebut agama bisa dikatakan sebagai pembentukan perilaku manusia yang telar diatur didalamnya. Manusia didalam masyarakat mempunyai budaya yang terdiri dari ide dan gagasan yang berhubungan dengan interaksi manusia. Maka kebudayaan menentukan situasi dan kondisi bertindak, dan mengatur sistem sosial hingga sarana dan tujuannya.
Dari fungsi agama itu pula terdapat dimensi berupa keyakinan, perbuatan dan juga pengetahuan. Bahwa orang yang religious akan mengikuti anjuran agama dengan baik. Masyarakat industri berpengaruh terhadap aspek kehidupan. Dan seperti sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan canggih hal ini mengakibatkan masyarakat menggunakan metode empirisdalam menanggapi segala masalah yang terjadi di masyarakat yang bersifat sacral. hal ini juga akan berpengaruh terhadap agama. Yang menjadikan pemikiran dan praktek agama serta peranannya menjadi berkurang. Dengan masyarakat modern yang semakin bertambah maka akan menjadikan inlai institusionalisme tetapi agama merupakan aliran-aliran.
Agama begitu universal dan mengatur dalam kehidupan, sehingga bila tidak memahami agama akan sukar memahami masyarakat. Kaitan agama dengan masyarakat dapat mencerminkan 2 tipe yaitu:
1.      Masyarakat yang terbelakang dan nilai – nilai sakral
Masyarakat tipe ini kecil, terisolasi dan terbelakang. Anggota masyarakat menganut agama yang sama. Sifat – sifatnya:
1)      Agama memasukkan pengaruhnya yang sakral ke dalam sistem nilai masyarakat secara mutlak.
2)      Dalam keadaan lembaga lain selain keluarga relatif belum berkembang, dalam hal ini nilai – nilai agama sering meningkatkan konservatsme dan menghalangi perubahan.
2.        Masyarakat – masyarakat praindustri yang sedang berkembang
Keadaan masyarakatnya tidak terisolasi ada perkembangan teknologi yang lebih tinggi daripada tipe pertama. Agam memberikan arti dan ikatan kepada sistem nilai dalam tiap masyarakat ini, tetapi pada saat yang sama lingkungan yang sakral dan yang sekular itu sedikit banyaknya masih dapat dibedakan.
Dari contoh sosial, lembagakeagamaan berkembang sebagai pola ibadah, pola ide – ide, ketentuan dan tampil sebagai bentuk asosiasi atau organisasi. Pelembagaan agama puncaknya terjadi pada tingkat intelektual, tingkat pemujaan (ibadah) dan tingkat organisasi.
Tampilnya organisasi agama adalah akibat adanya “perubahan batin” atau kedalam beragama, mengimbangi perkembangan masyarakat dalam hal alokasi fungsi, fasilitas, produksi, pendidikan dan sebagainya. Agam menuju ke pengkhususan fungsional. Pengaitan agama tersebut mengambil bentuk dalam berbagai corak organisasi keagamaan.
 Agama yang dapat mengatur semua tentang kehidupan bermasyarakat apabila tidak dipelajari maka akan sulit untuk bisa memahaminya, hal yang perlu dijawab adalah mengapa agama itu ada beserta unsur-unsurnya. Kaitan agama dan masyarakat mencerminkan beberapa hal seperti masyarakat yang tidak mengetahui nilai-nilai sacral dan juga masyaakat industry yang sedang berkembang. Keadaan masyarakat yang seperti inidengan perkembangan teknologi yang ada. Agama tidak hanya memberikan dukungan terhadap aktivitas sehari-hari dan juga tentang adat istiadat. Tetapi nilai agama didalam suatu msyarakat merupakanfokus utamanya. Karna agama lebih ke kajian ilmiah bukan hanya sekedar tentang adat istiadat saja. Maka dari itu harus ada pendekatan secara nyata agar penjelasan agama yang mengacu pada tingkah laku harus bersifat ekonimis dan teknologis dan ini tidak bai. Karna tingkah laku apabila dikaitkan denan agama yang banyak menggunakan ilmu dan pengetahuan dari luarjangkauan manusia. Seperti symbol dan keyakinan hal ini nampaknya salah.
 Sebenarnya pandangan ini keliru dengan tingkah laku agama karna sifatnya yang tidak rasional dan harus disimpulkan dengan menggunakan naluri. Malahan tingkah laku agama yang tidak rasional dan pastinya akan memberikan manfaat bagi masyarakat itu sendiri. Agama yang diturunkan melalui wahyu dan tersimpan didalam kitab sucinya didalam isi dari kitab suci tersebut memberikan petunjuk dan pedonman kepada manusia agar manusia yang mau mengikutinya akan selamat baik didunia dan juga di akhirat. Pengalaman tokoh agama juga melahirkan bentuk perkumpulan keagamaan. Yang menjadi organisasi yang terlembaga. Lembaga-lembaga tersebut merupakan pola ide dan juga keyakinan yang timbul dari asosiasi. Misalnya kewajiban ibadah haji (bagi yang mampu) maka munculah lembaga keagamaan mengenai masalah haji tersebut.



ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN KEMISKINAN


ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN KEMISKINAN

Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan lazim digunakan  dalam pengertian sehari-hari, terdiri dari dua kata, “ilmu “ dan “pengetahuan “, yang masing-masing punya identities sendiri-sendiri. Dikalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif. Pengertian pengetahuan sebagai istilah filsafat tidaklah sederhana karena bermacam-macam pandangan dan teori (epistemologi), diantaranya pandangan Aristoteles, bahwa pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan dapat merangsang budi. Dan oleh Bacon & David Home pengetahuan diartikan sebagai pengalaman indera dan batin. Menurut Imanuel Kant pengehuan merupakan persatuan antara budi dan pengalaman. Dari berbagai macam pandangan tentang pengetahuan diperoleh  sumber-sumber pengetahuan berupa ide, kenyataan, kegiatan akal-budi,  pengalaman, sintesis budi, atau meragukan karena tak adanya sarana untuk mencapai pengetahuan yang pasti.
Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Ilmu bukan sekadar pengetahuan(knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Para ilmuan berpendapat ilmu itu tersusun dari pengetahuan yang teratur secara sistematis, rasional dan akumulatif. Cara membuktikan agar pengetahuian itu dianggap benar, maka perlu dibuktikan berdasarkan teori kebenarannya. Teori itu benar apa bila sesuai dengan kenyataan dan bertitik pada dalil yang dianggap benar. Ilmu dibentuk dengan penghadapan melalui objek atau  yang akan dijadikan sebagai bahan penelitian, setelah itu dilakukan pengujian dan juga kesimpulan yang sesuai dengan fakta yang ada. Ilmu pengetahuan biasanya berhubungan dengan ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial. Pengembangan ilmu diartikan sebagai penggunaan dari pengetahuan itu sendiri untuk keperluan produksi yang berguna.

Teknologi
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Pengaruh teknologi ini terjadi karena orang-orang yang memiliki teknologi yang tinggi akan mengenyampingkan orang yang tidak memiliki teknologi yang tinggi. Contohnya dalam masyarakat, sebuah pabrik sebelumnya menjadi parik padat karya namun seiring kemajuan teknologi pabrik tersebut membeli teknologi sehingga orang-orang yang bekerja sebelumnya akan digantikan oleh teknologi yang baru, dan untuk orang-orang yang bekerja tersebut akan diberhentikan. Tentunya hal ini akan berdampak dengan naiknya pengangguran. Pengangguran merupakan awal dari kemiskinan. Sehingga teknologi sangat mempengaruhi kondisi sosial dan ekonomi masyarakat.
Teknologi memperlihatkan fenomenanya alam masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis. Jacques Ellul dalam tulisannya berjudul “the technological society” (1964) tidak mengatakan teknologi tetapi teknik, meskipun artinya sama. Menurut Ellul istilah teknik digunakan tidak hanya untuk mesin, teknologi atau prosedur untuk memperoleh hasilnya, melainkan totalitas  metode yang dicapai secara rasional dan mempunyai efisiensi (untuk memberikan tingkat perkembangan) dalam setiap bidang aktivitas manusia. Jadi teknologi penurut Ellul adalah berbagai usaha, metode dan cara untuk memperoleh hasil yang distandarisasi dan diperhingkan sebelumnya.
Fenomena teknik paa masyarakat ikini, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagia berikut :
1.      Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional
2.      Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
3.      Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis  menjadi kegiatan teknis
4.      Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
5.      Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung
6.      Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan
7.      otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
Teknologi yang berkembang denan pesat meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Luasnya bidang teknik digambarkan sebagaia berikut :
1.      Teknik meluputi bidang ekonomi.
2.      Teknik meliputi bidang organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan militer.
3.      Teknik meliputi bidang manusiawi.

Kemiskinan
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan  apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain-lain. Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal :
1.      Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
2.      Posisi  manusia dalam lingkungan sekitar
3.      Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi
Kemiskinan merupakan dampak besar dari pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi. Bayangkan saja biasanya kita bisa membandingkan antara orang kaya dan orang miskin. Orang kaya biasanya memiliki ilmu pengetahuan yang lebih tinggi dibandingkan orang miskin, karena orang kaya menjadikan pendidikan / pengetahuan sebagai kebutuhan yang utama sedangkan orang miskin tidak. Sehingga orang kaya bertindak lebih baik saat bersosialisasi baik dalam lingkungannya maupun dalam dunia kerja dan orang yang memliki pengetahuan pasti hidupnya penuh dengan perhitungan dan tidak mengandalkan keberuntungan berbeda dengan orang miskin. Orang miskin terkadang bertindak tanpa perhitungan dan sangat mengandalkan keberuntungan karena mereka tidak memiliki pengetahuan yang memadai sehingga mereka lebih pasrah.
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan,dll.

MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN


MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN
Sebelum membahas bab ini alangkah baiknya kita mengetahui apa itu masyarakat? Ada beberapa pendapat para ahli tentang masyarakat, namun kalau di simpulkan inti nya sama saja yaitu masyarakat adalah sebuah kelompok atau golongan besar atau kecil dari beberapa manusia yang hubungannya erat dan juga mempunyai pengaruh batin yang antara satu dengan yang lainnya. Dan setiap pengertian tersebut mempunyai arti yang luas dan sempit. Masyarakat harus mempunyai syarat-syarat yang harus dipenuhi yang pertama adalah di dalam masyarakat harus ada sekumpulan manusia, yang kedua adalah mempunyai tempat tinggal dalam waktu yang lama di daerah tertentu, yang ketiga adalah ada aturan di dalam masyarakat tersebut yang dapat mengatur mereka.
Syarat-syarat terbentuknya sebuah masyarakat yaitu :
Ø  Harus ada pengumpulan manusia yang banyak dan bukan pengumpulan binatang
Ø  Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama di suatu daerah tertentu
Ø  Adanya aturan_aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.
Dipandang dari carfa terbentuknya, masyarajat dibagi dalam :
1.      Masyarakat paksaan
2.      Masyarakat merdeka, yang terbagi dalam :
·         Masyarakat natuur, merupakan masyarakat yang terjadi dengan sendirinya.
·         Masyarakat kultur, merupakan masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan.
Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupan serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada Masyarakat perkotaan mempunyai cirri-ciri yang pertama adalah perubahan sosial nanpak nyata pada masyarakat kota karna disana lebih terbuka dalam menerima pengaruh dari luar, kemudian untuk lapangan pekerjaan di kota lebih mudah untuk mendapatkannnya di bandingkan dengan didesa, dalam hal pembagian kerja masyarakat kota lebih tegas dan mempunyai batas yang nyata.

Ciri lainnya adalah mereka lebih individu, jadi mereka lebih memilih mengurusi urusan pribadi dan tidak bergantung pada orang lain, ciri yang terakhir adalah nilai keagamaan di kota tidak lebih baik dari masyarakat desa.masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan memiliki hubungan yang erat dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Mereka pun saling ketergantungan satu sama lain. Mereka pun saling membutuhkan satu sama lain. Masyarakat kota biasanya membutuhkan bahan pangan dari masyarakat desa seperti beras, sayuran, danging dan lain-lain.
Diantara masyarakat desa dan masyarakat kota ada pun perbedaanya diantaranya :
a.       Jumlah dan kepadatan penduduk
b.      Lingkungan hidup
c.       Mata pencaharian
d.      Corak kehidupan social
e.       Statifikasi social
f.       Mobilitas social
g.      Pola interaksi social
h.      Solidaritas social
i.        Kedudukan dalam hirarki system administrasi nasional
Masyarakat Pedesaan
Sebelum mengetahui apa itu masyarakat pedesaan tentunya kita harus tahu terlebih dahulu apa itu desa. Menurut Sutardjo Kartohadikusuma desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri. Adapun pendapat para ahli namun intinya adalah sama saja yang terpenting adalah memiliki ciri-ciri sebagagai berikut :
·         Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa
·         Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaaan
·         Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam.
Selanjutnya masyarakat pedesaan mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Mereka juga mempunyau kebiasaan yang sama dan yang terakhir masyarakat pedesaan mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa. Masyarakat pedesaan biasanya dapat ditandai dengan memiliki ikatan batin yang kuat sesama warga desa tersebut. masyarakat pedesaan beranggapan bahwa sesame warga desa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat manapun ia hidup dan juga masyarakat pedesaan rela berkorban demi anggota masyarakatnya. Karna mereka  meyakini harus saling mencintai, saling menghormati, mereka mempunyai hak dan kewajiban yang sama dan juga tanggung jawab terhadap keamanan dan keselamatan, kemudian menjaga kebahagiaan di dalam masyarakat.
Adapun hakikat dan sifat masyarakat pedesaan. Dibawah ini adalah gejala-gejala social yang sering diistilahkan diantaranya :
a.       Konflik (pertengkaran)
b.      Komtraversi (pertentangan)
c.       Kompetisi (persiapan)
d.      Kegiatan pada masyarakat pedesaan
Bedanya masyarakat koda dan desa yaitu masyarakat desa dalam hal membangun desa masih di terapkan konsep gotong royong untuk membangun desanya agar lebih maju lagi sebaliknya, masyarakat kota lebih cenderung menyewa tukang atau buruh untuk membangun lingkungannya di bandingkan bergotng royong karena masyarakagt kota sangat sibuk dengan pekerjaanya yang tidak bias di ganggu, tapi anehnya malah masyarat desa berani bertarung nasibnya demi untuk mencari uag di kota. Karena di desa untuk mencari uang sangat sulit menurutnya dan sebetulnya itu salah karena sebetulnya di desa banyak kekayaan alam yang masih terpendam.