MASYARAKAT
PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN
Orang desa dan Orang kota kalimat ini
selalu disinggung dalam suatu pelapisan sosial masyarakat di
indonesia.sebenarnya masyarakat yang hidup di pedesaan tidak begitu berbeda
dengan masyarakat yang hidup di perkotaan karena kita tahu bahwa suatu kota
tidakan langsung menjadi kota jika belum ada pedesaan,jadi masyarakat perkotaan
mayoritasnya adalah orang desa.namun banyak juga yang telah melebur menjadi
orang kota dari dampak suatu globalisasi.
Sebenarnya masyarakat pedesaan dan
perkotaan memilki tugas masing-masing dalam negara ini,dimana masyarakat
pedesaan yang tidak terlalu memikirkan penampilan namun selalu bekerja keras
cocok bekerja di bagian produksi. sedangkan masyarakat perkotaan yang lebih
terlihat rapih dan lebih condong sebagai pemikir cocok sebagai pengatur dari
suatu produksi tersebut. Lingkunganlah yang membuat masyarakat indonesia
terdiri dari mayarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan tapi diantaranya
memilki kelebihan masing-masing.
Masyarakat adalah keseluruhan
hubungan-hubungan dalam kehidupan bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan,
bangsa, dan sebagainya. Adanya masyarakat adalah salah satu persyaratan adanya
negara secara De Facto. Masyarakat berkembang atau tidak ditentukan dari berjalannya
waktu. Dan berdasarkan sejarah antropologi, masyarakat dibagi menjadi dua
secara gradual yaitu masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan.
Sebagian masyarakat pedesaan masih
memiliki kepercayaan anisme dan dinamisme. Hal ini disebabkan taraf pendidikan
yang rendah dan pembangunan yang kurang merata. Pemerintah masih memiliki
sistem sentralisasi yang mengakibatkan berbagai pedesaan atau pedalaman tidak
merasakan adanya pembangunan. Banyak yang berpendapat ibukota Indonesia yakni
Jakarta harus dipindah guna mengurangi akibat sentralisasi yang berkepanjangan.
Banyak orang berpendapat seperti ini karena didukung akibat-akibat yang
dirasakan.
Masyarakat pedesaan
biasanya memiliki sifat kekeluargaan, saling bantu membantu, gotong-royong dan
lain-lain. Mereka tidak suka menonjolkan diri dalam artian merasa lebih baik
dari yang lain. Dan mereka memiliki kekompakan yang sangat solid dibandingkan
dengan masyarakat perkotaan. Seperti yang bisa kita lhat, masyarakat pedesaan
pada umumnya masih terika tali persaudaraan di dalam masyarakatnya. Mungkin
seseorang mempunyai saudara di dekat rumahnya (tetangga). Maka dari itu
masyarakat desa biasanya lebih mementingkan hubungan kekeluargaan daripada
persaiangan antar anggota masyarakat terebut. Karna menurut masyarakat pedesaan
persaingan dapat merusak hubungan kekeluarhgaan diantara mereka.
Mobilitas sosial di kota jauh lebih
besar daripada desa. Banyak kesempatan yang terbuat secara alami karena taraf
pendidikan dan pembangunan yang tinggi. Hal tersebut dianggap setara dengan
yang terjadi di pedesaan karena biaya hidup yang harus dibayar lebih oleh
masyarakat perkotaan. Mobilitas sosial yang besar ini yang terkadang merayu
masyarakat pedesaan untuk datang ke kota tanpa mempunyai pengalaman dan
pendidikan dan bermodal nekat saja.
Industri-industri sangat cepat bertumbuh
di perkotaan. Industri swasta maupun dalam negeri bersaing secara ketat di
perkotaan. Keadaan ini memang menguntungkan dari segi administrasi perpajakan
tapi tidak dengan polusi dan lingkungan hidup di sekitar industri yang
mernghasilkan kira-kira lebih lima puluh persen daripada wilayah pedesaan.
Menurut para peneliti geologi, limbah industri adalah salah satu faktor utama
penyebab terjadinya polusi besar-besaran yang mengakibatkan hujan asam sering terjadi.
Saya mempunyai usul agar pemerintah melarang pembangunan industri bagi swasta
asing karena dari industri swasta kita lebih sedikit mendapat keuntungan
daripada industri dalam negeri.
Masyarakat
perkotaan mereka biasanya tidak mencampurkan antara hal-hal yang bersifat
rasional dan emosional. Masyarakat perkotaan iasanya lebih individual, jadi
mereka lebih memilih mengurusi kepentingan pribadi daripada harus bergantung
dengan orang lain. Karna masyarakat perkotaan tidak seperti masyarakat pedesaan
yang menganggap bahwa mereka adalah masih satu keluarga jadi solidaritas
diantara masyarakat perkotaan itu kurang, karna banyak sekali persaingan di
dalamnya, mereka ingin di puji dan juga dihormati oleh orang lain maka mereka
bersaing agar mendapat hal itu semua. Jangankan yang seperti itu mereka dengan
tetangga saja bahkan ada yang sampai tidak saling mengenal khususnya perumahan
elit yang dihuni oleh orang-orang kaya yang sibuk dengan pekerjaan dan urusan
masing-masing sehingga tidak dapat bersosialisasi dan juga bergaul dengan
masyarakatnya.
Tidak
hanya soal individualistik, biasanya kebanyakan dari masyarakat perkotaan hanya
mengejar urusan dan kepentingan dunia dan mengejar apa yang mereka inginkan dan
tisa memikirkan kehidupan diakhirat kelak. Dan juga rligiusnya masih kurang
dibandingkan masyarakat pedesaan yang menjunjung tinggi ilai-nilai agama. Dan
masyarakat perkotaan tidak memperdulikan hal-hal yang berbau dengan agama.
Dengan kesibukan dan rutinitas yang padat biasanya masyarakat perkotaan mampu
memanage waktunya dengan baik dan teliti sehingga waktu tidak sia-sia.
Dari
hal tersebut banyas selkali permasalahan yang terjadi antara masyarakat
perkotaan dan masyarakat pedesaan. Salah satu masalah yang inhgin saya berikan
dan belum terselesaikan hingga saat ini adalah arus urbanisasi. Urbanisasi
adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Persebaran penduduk yang tidak
merata antara desa dan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan
sosial di dalam masyarakat. Jumlah peningkatan penduduk tidak diimbangi dengan
lapangan pekerjaan, fasilitas umum, perumahan, aparat hukum, ketersediaan
barang pangan dan lain-lain.
Banyak
hal-hal yang menjadi pemicu maraknya arus urbanisasi sekarang ini yaitu
diakibatkan oleh lahan pertanian yang semakin sempit, menganggur karna tidak
punya pekerjaan didesa, tidak cocok dengan budaya tempat asalnya, terbatasnya
fasilitas dan sarana yang ada di desa, ingin melanjutkan sekolah tapi fasilitas
dan mutu di desa masih kurang, mengangkat status sosial, adat atau agama lebih
longgar. Maka dari itu dari hal-hal diatas dapat menggiurkan masyarakat
pedesaan agar beralih untuk hidup di kota dan berharap mempunyai nasib dan
kehidupan yang lebih baik disana meskipun berbanding terbalik dengan kenyataan
yang ada di kota.
Jadi kegiatan didesa
adalah mengolah alam untuk memperoleh bahan mentah baik bahan kebutuhan pangan,
sandang, maupun bahan bahan mentah untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia.
Sedangkan kota mengolah bahan mentah yang berasal dari desa menjadi barang
setengah jadi atau mengolahnya sehingga berwujud barang jadi yang dapat segera
dikonsumsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar