ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN KEMISKINAN
Ilmu
Pengetahuan
Ilmu pengetahuan lazim
digunakan dalam pengertian sehari-hari, terdiri dari dua kata, “ilmu “
dan “pengetahuan “, yang masing-masing punya identities sendiri-sendiri.
Dikalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun
dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek)
tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan
akumulatif. Pengertian pengetahuan sebagai istilah filsafat tidaklah sederhana
karena bermacam-macam pandangan dan teori (epistemologi), diantaranya pandangan
Aristoteles, bahwa pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan
dapat merangsang budi. Dan oleh Bacon & David Home pengetahuan diartikan
sebagai pengalaman indera dan batin. Menurut Imanuel Kant pengehuan merupakan
persatuan antara budi dan pengalaman. Dari berbagai macam pandangan tentang
pengetahuan diperoleh sumber-sumber pengetahuan berupa ide, kenyataan,
kegiatan akal-budi, pengalaman, sintesis budi, atau meragukan karena tak
adanya sarana untuk mencapai pengetahuan yang pasti.
Ilmu
pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari
berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar
dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan
membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
keterbatasannya. Ilmu bukan sekadar pengetahuan(knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan
berdasarkan teori-teori
yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang
diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu
terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang
dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Para ilmuan berpendapat
ilmu itu tersusun dari pengetahuan yang teratur secara sistematis, rasional dan
akumulatif. Cara membuktikan agar pengetahuian itu dianggap benar, maka perlu
dibuktikan berdasarkan teori kebenarannya. Teori itu benar apa bila sesuai
dengan kenyataan dan bertitik pada dalil yang dianggap benar. Ilmu dibentuk
dengan penghadapan melalui objek atau yang akan dijadikan sebagai bahan
penelitian, setelah itu dilakukan pengujian dan juga kesimpulan yang sesuai
dengan fakta yang ada. Ilmu pengetahuan biasanya berhubungan dengan ilmu
pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial. Pengembangan ilmu diartikan
sebagai penggunaan dari pengetahuan itu sendiri untuk keperluan produksi yang
berguna.
Teknologi
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Pengaruh teknologi ini terjadi karena
orang-orang yang memiliki teknologi yang tinggi akan mengenyampingkan orang
yang tidak memiliki teknologi yang tinggi. Contohnya dalam masyarakat, sebuah
pabrik sebelumnya menjadi parik padat karya namun seiring kemajuan teknologi
pabrik tersebut membeli teknologi sehingga orang-orang yang bekerja sebelumnya
akan digantikan oleh teknologi yang baru, dan untuk orang-orang yang bekerja
tersebut akan diberhentikan. Tentunya hal ini akan berdampak dengan naiknya
pengangguran. Pengangguran merupakan awal dari kemiskinan. Sehingga teknologi
sangat mempengaruhi kondisi sosial dan ekonomi masyarakat.
Teknologi memperlihatkan fenomenanya
alam masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap
bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis. Jacques Ellul dalam tulisannya
berjudul “the technological society” (1964) tidak mengatakan teknologi tetapi
teknik, meskipun artinya sama. Menurut Ellul istilah teknik digunakan tidak
hanya untuk mesin, teknologi atau prosedur untuk memperoleh hasilnya, melainkan
totalitas metode yang dicapai secara rasional dan mempunyai efisiensi
(untuk memberikan tingkat perkembangan) dalam setiap bidang aktivitas manusia.
Jadi teknologi penurut Ellul adalah berbagai usaha, metode dan cara untuk
memperoleh hasil yang distandarisasi dan diperhingkan sebelumnya.
Fenomena teknik paa masyarakat
ikini, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagia berikut :
1.
Rasionalistas, artinya tindakan
spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan
perhitungan rasional
2.
Artifisialitas, artinya selalu
membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
3.
Otomatisme, artinya dalam hal
metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga
dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan
teknis
4.
Teknik berkembang pada suatu
kebudayaan
5.
Monisme, artinya semua teknik
bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung
6.
Universalisme, artinya teknik
melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai
kebudayaan
7.
otonomi artinya teknik berkembang
menurut prinsip-prinsip sendiri.
Teknologi yang berkembang denan
pesat meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Luasnya bidang teknik
digambarkan sebagaia berikut :
1.
Teknik meluputi bidang ekonomi.
2.
Teknik meliputi bidang
organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan militer.
3.
Teknik meliputi bidang manusiawi.
Kemiskinan
Kemiskinan lazimnya dilukiskan
sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok.
Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian,
tempat berteduh, dan lain-lain. Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum
pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi
oleh tiga hal :
1.
Persepsi manusia terhadap kebutuhan
pokok yang diperlukan
2.
Posisi manusia dalam
lingkungan sekitar
3.
Kebutuhan objectif manusia untuk
bisa hidup secara manusiawi
Kemiskinan merupakan dampak besar dari pengaruh ilmu
pengetahuan dan teknologi. Bayangkan saja biasanya kita bisa membandingkan
antara orang kaya dan orang miskin. Orang kaya biasanya memiliki ilmu
pengetahuan yang lebih tinggi dibandingkan orang miskin, karena orang kaya
menjadikan pendidikan / pengetahuan sebagai kebutuhan yang utama sedangkan
orang miskin tidak. Sehingga orang kaya bertindak lebih baik saat
bersosialisasi baik dalam lingkungannya maupun dalam dunia kerja dan orang yang
memliki pengetahuan pasti hidupnya penuh dengan perhitungan dan tidak
mengandalkan keberuntungan berbeda dengan orang miskin. Orang miskin terkadang
bertindak tanpa perhitungan dan sangat mengandalkan keberuntungan karena mereka
tidak memiliki pengetahuan yang memadai sehingga mereka lebih pasrah.
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan
untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat
pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah
ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari
segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah
yang telah mapan,dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar