MANUSIA DAN KEBUDAYAAN (Tulisan)
Manusia dan kebudayaan
tidak bisa di pisahkan karena di mana manusia itu hidup dan menetap dapat di
pastikan manusia akan hidup sesuai dengan kebudayaan yang ada di daerah yang di
tinggalinya. Manusia yang merupakan makhluk sosial yang berinteraksi satu sama
lain dan mengadakan suatu kebiasaan-kebiasaan dengan komunitasnya yang terus
mereka kembangankan dan lestarikan secara turun temurun sehingga
kebiasaan-kebiasaan itu sudah menjadi suatu warisan dari generasi sebelumnya
dan akan terus berkembang selama genrasi-generasi selanjutnya tetap menjaga dan
melestarikan kebudayaan. Kebudayaan yang
dimiliki seseorang berbeda-beda di sebabkan karena mereka memiliki komunitas
tersendiri di wilayahnya sehingga apabila kita amati manusia di belahan dunia
manapun memiliki kebudayaannya masing-masing tak terkecuali di indonesia yang
memiliki banyak keberagaman budaya. Perbedaan kebudayaan ini sangatlah wajar
karna perbedaan yang dimiliki seperti faktor Lingkungan, faktor alam, manusia
itu sendiri dan berbagai faktor lainnya yang menimbulkan Keberagaman budaya
tersebut. Kebudayaan ini
terbentuk disebabkan karena manusia di hadapkan pada suatu persoalan yang
meminta pemecahan suatu masalah, sehingga dalam rangka usahanya itu maka
manusia harus bisa memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya sehingga manusia
melakukan berbagai cara. Nah hal-hal yang dilakukan oleh manusia inilah yang
menjadi kebudayaan. Orang Indonesia dalam
hal kebudayaan saat ini mengalami berbagai masalah dan halangan untuk menerima
serbuan kebudayaan asing yang masuk lewat Globalisasi. Dalam hal ini teknlogi
informasi dan komunikasi yang masuk ke Indonedia turut merobah cara kebudayaan
Indonesia tersebut baik itu kebudayaan nasional maupun kebudayaan murni yang
ada di setiap daerah di Indonesia. Dalam hal ini sering terlihat ketidakmampuan
manusia di Indonesia untuk beradaptasi dengan baik terhadap kebudayaan asing
sehingga melahirkan perilaku yang cenderung ke Barat-baratan.
Bukti nyatanya adalah
banyak pemuda kita keluar-masuk pub, diskotik dan tempat hiburan malam lainnya
berikut dengan berbagai perilaku menyimpang yang menyertainya dan sering
melahirkan komunitas tersendiri terutama di kota-kota besar dan metropolitan.
Dalam hal ini terjadinya berbagai kasus penyimpangan seperti penyalah gunaan
zat adiktif, berbagai bentuk kategori pelacuran dan western lainnya tak lepas
dari ketidak mampuan manusia Indonesia dalam beradaptasi sehingga masih
bersikap ‘conform’ dan ‘latah’ terhadap kebudayaan asing yang melenyapkan
inovasi dalam beradaptasi dengan budaya asing sehingga melahirkan bentuk
akulturasi.
Jika diamati hal ini
dikarenakan ciri-ciri manusia Indonesia lama yang masih melekat seperti percaya
mitos dan mistik, sikap suka berpura-pura, percaya takhyul yang dimodifikasi,
konsumerisme, suka meniru, rendahnya etos kerja dan lain sebagainya bisa jadi
mengakibatkan terhambatnya akulturasi (percampuran dua/lebih kebudayaan yang dalam
percampurannya masing-masing unsurnya lebih tampak). Sikap etnosentrime
(kecenderungan setiap kelompok untuk percaya begitu saja akan superioritas
kebudayaannya sendiri) dan sikap senosentrisme (sikap yang lebih menyenangi
produk asing) merupakan hal selanjutnya yang dapat menghambat terwujudnya
kebudayaan nasional untuk kemajuan bangsa dan negara. Sepertinya, sudah
saatnya manusia Indonesia berikut dengan berbagai kebudayaan daerahnya yang ada
melakukan suatu bentuk adaptasi yang sifatnya inovasi/pembaruan dengan budaya
Barat/asing seperti dalam hal kesenian dimana instrumen musik tradisional
dipadukan dengan instrumen modern seperti alat-alat band dengan teknologi
komputernya maupun perawatan berbagai benda kebudayaan dengan teknologi asing
yang ada sehingga akulturasi dapat diwujudkan.
Dalam pengertian lain, manusia dan kebudayaan
adalah satu hal yang tidak bisa di pisahkan karena di mana manusia itu hidup
dan menetap dapat di pastikan manusia akan hidup sesuai dengan kebudayaan yang
ada di daerah yang di tinggalinya. Manusia yang merupakan makhluk sosial yang
berinteraksi satu sama lain dan mengadakan suatu kebiasaan-kebiasaan dengan
komunitasnya yang terus mereka kembangankan dan lestarikan secara turun temurun
sehingga kebiasaan-kebiasaan itu sudah menjadi suatu warisan dari generasi
sebelumnya dan akan terus berkembang selama generasi-generasi selanjutnya tetap
menjaga dan melestarikan kebudayaan tersebut. Setiap manusia memiliki kebudayaan yang berbeda-beda itu di
sebabkan mereka memiliki komunitas tersendiri di wilayahnya sehingga apabila
kita amati manusia di belahan dunia manapun memiliki kebudayaannya
masing-masing tak terkecuali di indonesia yang memiliki banyak keberagaman
budaya. Perbedaan kebudayaan ini sangatlah wajar karna perbedaan yang dimiliki
seperti faktor Lingkungan, faktor alam, manusia itu sendiri dan berbagai faktor
lainnya yang menimbulkan Keberagaman budaya tersebut.
Hakikat manusia dalam melestarikan dan menjaga
kebudayaan adalah suatu keharusan agar tidak terpengaruh oleh kebudayaan
lainnya. Kita harus menjaga keaslian budaya kita karena kebudayaan tersebut
merupakan warisan dari nenek moyang kita dahulu. Namun akhir-akhir ini, kita
pasti sudah tahu kalau banyak dari kebudayaan di negara kita telah terpengaruh
oleh kebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat. Ini merupakan efek dari arus
globalisasi yang sangat kuat sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan dari luar yang
bebas keluar masuk ke dalam Negara ini sehingga kebudayaan kita sedikit
‘terpengaruh’ oleh kebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat. Ini merupakan
kelalaian masyarakat sekarang yang tidak mampu menjaga keaslian budaya yang
merupakan warisan dari nenek moyang kita terdahulu.
Maka dari itu sudah sepantasnya kita melestarikan kebudayaan
di negara kita ini. Jangan sampai terpengaruh oleh kebudayaan luar. Memang
banyak orang mengatakan bahwa kebudayaan luar, terutama kebudayaan barat, itu
budaya yang serba gaul. Namun yang harus kita pahami dan sadari bahwa
kebudayaan kita itu jauh lebih bernilai, apalagi yang masih terjaga
keasliannya. Makan janganlah kita campur-adukkan kebudayaan kita dengan
kebudayaan luar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar